Artificial Intelegence

Artificial Intelligence
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam Artificial Intelligence. Pada tahun 1951, program Artificial Intelligence pertama yang bekerja untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University Manchester (UK) : sebuah permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz.
Pada tahun 1956, John McCarthy membuat istilah “kecerdasan buatan” pada konferensi pertama. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing Test” sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan tes perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemontsrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, yakni sebuah program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali di bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis, yang biasa juga disebut dengan sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan yang rintang dan kusut secara mandiri.

Bagaimana Artificial Intelligence (AI) dan Kognisi Manusia
Menurut John McCarthy, 1956, kecerdasan buatan adalah untuk mengetahui dan memodelkan proses- proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia. Bagian utama aplikasi berbasis kecerdasan buatan: Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran, dan hubungan antara satu dengan lainnya. Mesin Inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman atau aturan.
Kognisi merupakan kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Selain itu, kognisi manusia sendiri adalah proses-proses mental atau aktivitas pikiran manusia dalam mencari, menemukan, atau mengetahui dan memahami informasi dari lingkungannya.

Artificial Intelligence (AI) Dengan Sistem Pakar
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008 adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya, Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding dengan seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah kepakaran ditransfer dari seorang pakar atau sumber kepakaran lain ke komputer, pengetahuan yang ada di simpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang pakar. Dan selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan alasan-alasannya bila perlu.
Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangk oleh Joseph Weizenbaum di MTT sebagai program komputer terapis. Program ini membuat pengguna berkominikasi dengan komputer sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
Parry adalah sebuah sistem pakar yang termasuk juga paling awal dikembangkan di Standford University oleh seorang psikiater, yaity Kenneth Colby. Kenneth Colby mensimulasikan seorang paranoid dalam sistem pakar parry ini.
NetTalk merupakan hasil penelitian Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg pada pertengahan 1980 mengenai jaringan saraf tiruan. NetTalk adalah sebuah program yang berdasarkan pada jaring-jaring neuron dengan membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. NetTalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa.
Contoh Kasus
Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.
Kecerdasan dalam AI ini merupakan kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya,
Contoh kasusnya seperti yang sudah disebutkan salah satunya adalah video game atau game playing (permainan game) merupakan bidang AI yang sangat populer berupa permainan antara manusia melawan mesin yang mempunyai intelektual untuk berpikir. Bermain dengan komputer memang menarik, bahkan sampai melupakan tugas utama yang lebih penting.

http://neezasty.wordpress.com/2011/09/29/kecerdasan-buatan-artificial-intelligence/#more-554 Diakses tanggal 28 Oct 2012

http://www.scribd.com/doc/51914629/artificial-intelligence-dan-sistem-pakar/ Diakses tanggal 28 Oct 2012

Harris, Michael C. 2011. Artificial Intelligence. United States :Q2Amedia. http://books.google.co.id/
http://en.wikipedia.org/wiki/NETtalk_%28artificial_neural_network%29./
Diakses tanggal 28 Oct 2012

Pengertian Kognitif


Diakses tanggal 28 Oct 2012

Arsitektur Komputer dan Struktur Kognitif Manusia

Arsitektur komputer dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya, serta memperkenalkan sejumlah konsep hardware dan software, menampilkan beberapa istilah umum, dan memberikan pandangan umum tentang aspek dasar subjek tersebut.
Menurut (Jimmy, 2008) arsitektur komputer mempunyai unit-unit perangkat yang menyusun antara lain:
1. Unit masukan (Input Unit)
2. Unit kontrol (Control Unit)
3. Unit logika dan aritmatika (Arithmetic & Logical Unit / ALU)
4. Unit memori/penyimpanan (Memory / Storage Unit)
5. Unit keluaran (Output Unit)
Control Unit dan ALU membentuk suatu unit tersendiri yang disebut Central Processing Unit (CPU). Hubungan antar masing-masing unit yang membentuk suatu sistem komputer dapat dilihat pada gambar berikut:
Data diterima melalui Input Device dan dikirim ke Memory. Di dalam Memory data disimpan dan selanjutnya diproses di ALU. Hasil proses disimpan kembali ke Memory sebelum dikeluarkan melalui Output Device. Kendali dan koordinasi terhadap sistem ini dilakukan oleh Control Unit. Secara ringkas prinsip kerja komputer adalah Input Proses Output, yang dikenal dengan singkatan IPO.
Unit Masukan (Input Unit)
Berfungsi untuk menerima masukan (input) kemudian membacanya dan diteruskan ke Memory / penyimpanan
Unit Kontrol (Control Unit)
Berfungsi untuk melaksanakan tugas pengawasan dan pengendalian seluruh sistem komputer
Unit Logika & Aritmatika (Arithmetical & Logical Unit)
Berfungsi untuk melaksanakan pekerjaan perhitungan atau aritmatika & logika seperti menambah, mengurangi, mengalikan, membagi dan memangkatkan.
Unit Memori / Penyimpan (Memory / Storage unit)
Berfungsi untuk menampung data/program yang diterima dari unit masukan sebelum diolah oleh CPU dan juga menerima data setelah diolah oleh CPU yang selanjutnya diteruskan ke unit keluaran
Unit Keluaran (Output Unit)
Berfungsi untuk menerima hasil pengolahan data dari CPU melalui memori
Pengertian BUS
Bus adalah sekelompok lintasan sinyal yang digunakan untuk menggerakkan bit-bit informasi dari satu tempat ke tempat lain, dikelompokkan menurut fungsinya Standar bus dari suatu sistem komputer adalah bus alamat (address bus), bus data (data bus) dan bus kontrol (control bus)
Pengertian Coprocessor
Coprocessor adalah Mikroprosesor tambahan (auxiliary processor) untuk membantu tugas dari prosesor utama (CPU).
Struktur Kognitif Manusia
Menurut Piaget (1896) struktur kognitif merupakan mental framework yang dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan dan menginterpretasikannya, mereorganisasikannya serta mentransformasikannya
Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif yang terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuan pun akan terus berkembang.

Hubungan
Arsitektur Komputer dengan Kognitif Manusia
Komputer dan kognisi memiliki persamaan dalam hal memproses informasi. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, maka kognisi manusia lah yang turut berperan penting dalam pembuatannya. Manusia lah yang menciptakan komputer dengan sistem yang menyerupai kognisi manusia dengan maksud mempermudah manusia dalam pekerjaannya. Karena manusia memiliki otak yang melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan, berbahasa yang disebut sebagai kognisi. Hal ini juga behubungan dengan kognitif manusia dalam mengingat informasi.

Kelebihan dan Kekurangan Arsitektur Komputer
Kelebihannya :
Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu, bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user), bisa membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan.

Kekurangannya :
Membutuhkan waktu yang lama arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll).
Kelebihan dan Kekurangan Struktur Kognisi
Kelebihannya :
Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas, banyak memberikan motivasi agar terjadi proses relajar, mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.
Kekurangannya :
Interface dengan pengguna masih menggunakan teks, kerjanya sangat lama, membutuhkan daya listrik yang sangat besar, harganya sangat mahal
Contoh kasus struktur kognisi disini adalah yang dimiliki manusia, maka hubungannya dengan arsitektur komputer yaitu manusia yang memerankan untuk menjalankan aplikasi komputer dan untuk mengerjakan tugas-tugas dengan menggunakan aplikasi computer tersebut, contoh seorang karyawan design yang menggunakan tugas yang diberikan dengan menggunakan aplikasi computer.

http://aredhyta.blogspot.com/2014/10/hubungan-arsitektur-komputer-dan.html
http://loverboy.blogdetik.com/2012/11/14/analisa-perbedaan-struktur-kognitif-manusia-dan-arsitektur-komputer/
http://desyambarl.blogspot.com/2013/10/tugas-2-arsitektur-komputer-struktur.html

Sistem Informasi Psikologi

Informasi adalah data mentah yang diolah atau hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan, kemudian informasi juga dikatakan sebagai data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau di masa mendatang (Davis, 2002).

Informasi Dapat Berinteraksi dengan Sistem Informasi adalah data mentah yang diolah atau hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan, sedangkan sistem itu sendiri adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Jadi informasi dan sistem saling berinteraksi dengan komunikasi dan proses yang dijalankan oleh keduanya.

Pengertian Sistem Informasi Psikologi Menurut Kusrini & Andri kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan, sedangkan menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Maka disimpulkan bahwa sitem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang terdiri dari rangkaian subsitem yang menghasilkan informasi dan bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.

Pengunaan Sistem Informasi dalam Psikologi
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dapat digunakan dalam laboratorium atau dalam melakukan tes-tes psikologis seperti tes intelegensi dan tes kepribadian yang di dalamnya tidak terlepas dari peran ilmu komputer.
Aplikasi yang berhubungan dengan penelusuran minat bakat siswa, siswa diminta memilih beberapa pilihan dari beberapa pilihan pekerjaan yang sudah tersedia, mereka memberikan tingkat nomer dari yang disukai maupun tidak disukai. Metode ini merupakan buatan dari Rothwell-Miller, alat testnya adalah Rohtwell-Miller Inventory Blank (RMIB)

CONTOH kasus pada sistem informasi psikologi, dapat dilihat pada tes-tes psikologi berbasis online. Apabila kita sering menggunakan media jejaring sosial seperti facebook atau twitter, akan mudah dijumpai konten konten atau aplikasi yang berkaitan dengan psikologi seperti motivasi, dan tes-tes kepribadian. Tes psikologi dalam bentuk online seperti ini memang dapat diakui sangat praktis

Solusi yang dapat disampaikan dalam kasus ini yaitu, media jejaring social itu dapat dikatakn positif dan negative yaitu dengan adanya tes-tes psikologi di jejaring social seperti ini memang membuat konsumen atau orang yang membutuhkan atau hanya ingin sekedar tahu tentang dunia psikologi memang sedikit dibantu dengan adanya tes-tes psikologi ini, dengan cara hanya mengisi dan mengikuti langkah-langkah yang diberikan serta melalui tanya jawab yang disediakan pada media tersebut untuk berkonsultasi sehingga tidak perlu betermu atau tatap muka dengan para ahli psikolog. Tetapi menurut saya lebih baik bertemu secara langsung dalam konsultasi serta tes yang akan dilakukan dengan psikolog.

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4442/pengertian%20informasi.htm
http://diikaafebrina.blogspot.com/2013/11/sistem-informasi-psikologi.html
http://muhammaddany.blogspot.com/2014/10/sistem-informasi-psikologi_22.html

Sistem Informasi Psikologi

I. A. Pengertian Informasi

1. Informasi adalah data mentah yang diolah atau hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan
2. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia (Husein dan Wibowo, 2002).
3. Informasi adalah data yang telah diolah dan dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan secara efektif, sehingga hasilnya bisa bermanfaat dalam operasional dana manajemen (Sabarguna, 2003).
4. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau di masa mendatang (Davis, 2002).

B. Informasi Dapat Berinteraksi dengan Sistem
Informasi adalah data mentah yang diolah atau hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan, Sistem adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Jadi informasi dan system saling berinteraksi dengan komunikasi dan proses yang dijalankan oleh keduanya.

II. A. Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Pengertian sistem informasi psikologi

Menurut Kusrini & Andri kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
Menurut Irene Joos, dkk (2009) sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sisteminput/ proses/ output.
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sitem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang terdiri dari rangkaian subsitem yang menghasilkan informasi dan bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.

B. Pengunaan Sistem Informasi dalam Psikologi

Penggunaan Sistem Informasi Psikologi
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dapat digunakan dalam laboratorium atau dalam melakukan tes-tes psikologis seperti tes intelegensi dan tes kepribadian yang di dalamnya tidak terlepas dari peran ilmu komputer.
Aplikasi yang berhubungan dengan penelusuran minat bakat siswa, siswa diminta memilih beberapa pilihan dari beberapa pilihan pekerjaan yang sudah tersedia, mereka memberikan tingkat nomer dari yang disukai maupun tidak disukai. Metode ini merupakan buatan dari Rothwell-Miller, alat testnya adalah Rohtwell-Miller Inventory Blank (RMIB)

Sumber :
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4442/pengertian%20informasi.htm
http://diikaafebrina.blogspot.com/2013/11/sistem-informasi-psikologi.html
http://muhammaddany.blogspot.com/2014/10/sistem-informasi-psikologi_22.html

Rangkuman Tulisan

  1. 1.      PERILAKU DAN KOMUNIKASI

 

 

Perilaku

Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan
respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.

Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain.

Komunikasi adalah alat untuk mempersatukan informasi yang didapat sehingga dapat mudah dimengerti apa yang dimaksudkan.

Kunci – Kunci Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku individu selalu melalui proses belajar atau dikenal dengan istilah pembelajaran.

Tiga cara belajar yang sangat dominan dilakukan melalui Visualisasi/Imajinasi, Auditori, Kinestetik (VAK) dan lazimnya diawali dengan berpikir

  1. Pribadi
  2. Keluarga
  3. Lingkungan Sosisal dan Dinamika Perubahan

 

 

  1. 2.      MOTIVASI

Motivasi merupakan suatu keinginan kuat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu dengan mengerahkan kemampuan terbaiknya, guna menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan cara dan hasil terbaik.

Salah satu contoh dari Robbins (2007) yang menyatakan “Mengapa individu-individu lebih termotivasi pada tujuan yang sulit ???”

Terhadap sejumlah besar penghargaan yang memperkuat secara positif yang dapat digunakan sehari-hari, bebas dari rencana insentif perusahaan. Daftar tersebut antara lain (Dessler, 2009)

  1. Penugasan kerja yang menantang

2. Kebebasan untuk memiliki kegiatan sendiri

3. Kegembiraan menjadi bagian dari pekerjaan

4. Lebih banyak pilihan tugas

5. Berperan sebagai bos bagi diri sendiri ketika tugas luar

6. Berperan dalam presentasi pada manajemen puncak

7. Rotasi pekerjaan

8. Mendorong pembelajaran dan perbaikan terus-menerus

9. Diberi cukup dukungan

10. Diijinkan untuk menetapkan tujuan sendiri

11. Dihargai

12. Mengekpresikan penghargaan di depan orang lain

13. Nota ucapan terimakasih

14. Penghargaan sebagai karyawan terbaik bulan ini

15. Penghargaan khusus secara resmi

16. Meja kantor yang lebih besar

17. Kantor atau ruangan yang lebih besar

 

 

 

  1. 3.      MENGENDALIKAN FUNGSI MANAGEMENT

 

1. Definisi Controlling

Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Di dalam manajemen perusahaan yang modern fungsi control ini biasanya dilakukan oleh divisi audit internal.


2. Langkah-langkah dalam kontrol

Proses Pengendalian Manajemen :

1. Perencanaan Strategi
2. Penyusunan Anggaran
3. Pelaksanaan Anggaran
4. Evaluasi Kinerja
Pengendalian Tugas proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Langkah – langkah penting pada proses pengendalian dapat digolongkan 8 elemen, yaitu :
• mengidentifikasikan tujuan dan strategi
• Penyusunan program
• Penyusunan anggaran
• Kegiatan dan pengumpulan realisasi prestasi
• pengukuran prestasi
• analisis dan pelaporan
• tindakan koreksi


3. Tipe-Tipe Kontrol

Berdasarkan bagian yang akan diawasi pengawasan dibedakan atas :

1. Pengendalian karyawan (Personal control).
2.pengendalian keuangan (financial control)

3.pengendalian produksi (Production Control).

4. Pengendalian waktu (Time control)

5. pengendalian teknis (Technical control).

6. Pengendalian kebijaksanaan (Policy control).
7. pengendalian penjualan (Sales control).

8.Pengendalian inventaris (inventory control)
9.Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)

4. Kontrol Proses Manajemen

Langkah-langkah proses pengendalian :

1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.

2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.

3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standard an menentukan penyimpangan jika ada.

4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
Rencana juga perlu dinilai ulang dan dianalisis kembali,apakah sudah benar-benar realistis atau tidak.jika belum benar atau realistis maka rencana itu harus diperbaiki.

 

Sumber :

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31494/4/Chapter%20II.pdf

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

http://the-friendkerz.blogspot.com/2013/04/10-definisi-perilaku-menurut-para-ahli.html

http://nevizond.blogspot.com/2007/12/penyucian-jiwa-kunci-kadar-perubahan.html

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/12/komunikasi-arti-fungsi-dan-bentuk.html

http://kgiaji.wordpress.com/tag/komunikasi-mempunyai-dimensi-isi-dan-dimensi-hubungan/

http://www.indonesian-publichealth.com/2012/02/pengertian-5-m-dalam-manajemen.html

http://cynthiakjh.blogspot.com/2013/11/mengendalikan-fungsi-manajemen.html

 

Mengendalikan Fungsi Manajemen

1. Definisi Controlling

Pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengendalian juga dapat diartikan dengan mengamati dan memeperhatikan secara berulang dengan teliti selama kegiatan berlangsung
Controlling atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi.
Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Di dalam manajemen perusahaan yang modern fungsi control ini biasanya dilakukan oleh divisi audit internal.


2. Langkah-langkah dalam kontrol

Proses Pengendalian Manajemen :

1. Perencanaan Strategi
2. Penyusunan Anggaran
3. Pelaksanaan Anggaran
4. Evaluasi Kinerja
Pengendalian Tugas proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Langkah – langkah penting pada proses pengendalian dapat digolongkan 8 elemen, yaitu :
• mengidentifikasikan tujuan dan strategi
• Penyusunan program
• Penyusunan anggaran
• Kegiatan dan pengumpulan realisasi prestasi
• pengukuran prestasi
• analisis dan pelaporan
• tindakan koreksi


3. Tipe-Tipe Kontrol

Berdasarkan bagian yang akan diawasi pengawasan dibedakan atas :

1. Pengendalian karyawan (Personal control).
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan pegawai, apakah pegawai bekerja sesuai dengan perintah, rencana, tata kerja, absensi pegawai dan lain-lain.

2.pengendalian keuangan (financial control)
Pengendalian ini ditujukan untuk hal-hal yang menyangkut keuangan,tentang pemasukan dan pengeluaran,biaya-biaya perusahaaan termasuk pengendalian anggaranya.

3.pengendalian produksi (Production Control).
Yaitu pengendalian yang difokuskan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau rencananya.

4. Pengendalian waktu (Time control)
Pengendalian ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.

5. pengendalian teknis (Technical control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan.

6. Pengendalian kebijaksanaan (Policy control).
pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan.

7. pengendalian penjualan (Sales control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan terjual sesuai rencana yang ditentukan.

8.Pengendalian inventaris (inventory control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah inventaris perusahaan masih ada semuanya atau ada yang hilang.

9.Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah semua inventaris perusahaan dan kantor terpelihara atau tidak,dan mengetahui kerusakan. reksi itu harus dikenakan.


4. Kontrol Proses Manajemen

Langkah-langkah proses pengendalian :

1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.

2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.

3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standard an menentukan penyimpangan jika ada.

4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
Rencana juga perlu dinilai ulang dan dianalisis kembali,apakah sudah benar-benar realistis atau tidak.jika belum benar atau realistis maka rencana itu harus diperbaiki.

Cara-cara pengendalian :

1. Pengawasan langsung
Pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer.Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah apakah dikerjakan dengan benar dan hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya. Kebaikan :

a. Jika ada kesalahan dapat diketahui sedini mungkin,sehingga perbaikanya dilakukan dengan cepat.
b. Akan terjadi kontak langsung antara bawahan dan atasan,sehingga akan memperdekat hubungan antara atasan dan bawahanya.
c. Akan memberikan kepuasan tersendiri bagi bawahan,karena merasa diperhatikan atasanya.
d. Akan tertampung sumbangan pikiran dari bawahan yang mungkin bisa berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya.
e. Akan dapat menghindari timbulnya kesan laporan “asal Bapak senang” (ABS).
Keburukan :
a. Waktu seorang manajer banyak tersita,sehingga waktu untuk pekerjaan lainya berkurang,misalnya planning lain-lainya.
b. Mengurangi inisiatif bawahan,karena mereka merasa bahwa atasanya selalu mengamatinya.
c. Ongkos semakin besar karena adanya biaya perjalanan dan lain-lainya.
Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara inspeksi langsung,observasi di tempat (on the spot observation) dan laporan di tempat (on the spot report)

2. Pengawasan tidak langsung
Pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan oleh bawahan baik secara lisan maupun tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasi-hasil yang dicapai. Kebaikan :
a. Waktu manajer untuk mengerjakan tugas-tugas lainya semakin banyak,misalnya perencanaan,kebijaksanaan,dan lain-lain.
b. Biaya pengawasan relatif kecil.
c. Memberikan kesempatan inisiatif bawahan berkembang dalam melaksanakan pekerjaan.
Keburukan :
a. Laporan kadang-kadang kurang objective,karena ada kecendrungan untuk melaporkan yang baik-baik saja.
b. Jika ada kesalahan-kesalahan terlambat mengetahuinya,sehingga perbaikanya pun terlambat.
c. Kurang menciptakan hubungan-hubungan antara atasan dan bawahan.

3. Pengawasan berdasarkan kekecualian
Pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan,pengendalian ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.

Sumber :


http://www.indonesian-publichealth.com/2012/02/pengertian-5-m-dalam-manajemen.html
http://cynthiakjh.blogspot.com/2013/11/mengendalikan-fungsi-manajemen.html

Motivasi

MOTIVASI

1. Pengerian Motivasi

  • Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang artinya menggerakkan. Sedangkan
    dalam bahasa inggris dikenal dengan kata motivation yang berarti dorongan. Dengan demikian
    pengertian dari kata motivasi adalah suatu dorongan yang datang dari dalam individu maupun
    luar individu. Dimana dengan adanya motivasi atau suatu dorongan seseorang diharapkan akan
    dapat terus berusaha untuk dapat meningkatkan semangat dalam bekerja pada suatu organisasi.
    Menurut Siagian (2002:102) “motivasi adalah daya dorong bagi seseorang untuk
    memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai
    tujuannya.”

  • Sedangkan menurut Manullang dan Marihot (2004:165), “ motivasi adalah pemberian
    motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan
    dorongan.”

  • Sedarmayanti (2008:233) juga mengungkapkan bahwa, “ motivasi merupakan kesediaan
    mengeluarkan tingkat upaya tinggi kearah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan
    upaya itu untuk memenuhi kebutuhan individual.”

  • Dari beberapa pengertian diatas pada hakekatnya motivasi merupakan daya dorong,
    keinginan, kebutuhan dan kemauan. Kebutuhan tersebut pada akibatnya akan mendasari perilaku
    seseorang untuk berbuat sesuatu. Seperti yang dikemukakan oleh Vance yang dikutip oleh
    Sudarwan (2004:15) mengungkapkan bahwa, “motivasi adalah perasaan atau keinginan
    seseorang yang berada dan bekerja pada kondisi tertentu untuk melaksanakan tindakan-tindakan
    yang menguntungkan dilihat dari prospektif pribadi dan terutama organisasi.”

  • Maslow (1943) mengemukakan teori motivasi yang dinamakan Maslow’s need hierarchy
    Theory / A theory of human motivation atau teori hierarki kebutuhan dari Maslow yang diilhami
    oleh Human Science Theory dari Elton Mayo. Hierarki kebutuhan mengikuti teori jamak yakni,
    seseorang berperilaku / bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam
    kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Artinya
    jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi
    yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, maka muncul kebutuhan
    tingkat ketiga dan seterusnya sampai pada tingkat kelima.

    Dasar teori Hierarki kebutuhan (Hasibuan, 2009: 153):

    a. Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan. Ia selalu menginginkan lebih banyak .
    keinginan-keinginan ini terus menerus dan hanya akan berhenti bila akhir hayatnya tiba.
    b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya, hanya
    kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan menjadi motivatornya.
    c. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjang / hierarki, yakni : (Hasibuan 153-154).
    1) Psysiological Needs ( Kebutuhan fisik dan biologis), yaitu kebutuhan untuk makan, minum,
    perlindungan fisik, bernapas. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau
    disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.
    2) Safety and security Needs ( Kebutuhan keselamatan dan keamanan), yaitu kebutuhan akan
    perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan.
    3) Affiliation or accepetance Need or belonggingness (kebutuhan sosial), yaitu kebutuhan
    untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai dan
    dicintai.
    4) Esteem or status needs ( kebutuhan penghargaan dan prestise), yaitu kebutuhan untuk
    dihormati dan dihargai oleh orang lain.
    5) Self actualization (aktualisasi diri), yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill,
    dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberi
    penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

  • Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa, motivasi merupakan suatu
    keinginan kuat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu dengan
    mengerahkan kemampuan terbaiknya, guna menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang
    diberikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan cara dan hasil terbaik.

    2. Teori Motivasi

    Reinforcement Theory ( B.F. Skinner)
    Teori ini didasarkan atas “hukum pengaruh”. Tingkah laku dengan konsekuensi positif cenderung untuk diulang, sementara tingkah laku dengan konsekuensi negatif cenderung untuk tidak diulang.
    Rangsangan yang didapat akan mengakibatkan atau memotivasi timbulnya respon dari seseorang yang selanjutnya akan menghasilkan suatu konsekuensi yang akan berpengaruh pada tindakan selanjutnya. Konsekuensi yang terjadi secara berkesinambungan akan menjadi suatu rangsangan yang perlu untuk direspon kembali dan mengasilkan konsekuensi lagi. Demikian seterusnya sehingga motifasi mereka akan tetap terjaga untuk menghasilkan hal-hal yang positif.

    Equity Theory (S. Adams)
    Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
    1) Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar.
    2) Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.Dalam menumbuhkan suatu persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan empat macam hal sebagai pembanding, hal itu antara lain :
    1) Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan pengalamannya;
    2) Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri;
    3) Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis;
    4) Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan yang pada nantinya akan menjadi hak dari para pegawai yang bersangkutan.b. Expectancy Theory ( Victor Vroom)
    Victor Vroom (1964) mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan kebutuhan infernal, tiga asumsi pokok Vroom dari teorinya adalah sebagai berikut :
    1) Setiap individu percaya bahwa bila ia berprilaku dengan cara tertentu, ia akan memperoleh hal tertentu. Ini disebut sebuah harapan hasil (outcome expectancy) sebagai penilaian subjektif seseorang atas kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu akan muncul dari tindakan orang tersebut.
    2) Setiap hasil mempunyai nilai, atau daya tarik bagi orang tertentu. Ini disebut valensi (valence) sebagai nilai yang orang berikan kepada suatu hasil yang diharapkan.
    3) Setiap hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Ini disebut harapan usaha (effort expectancy) sebagai kemungkinan bahwa usaha seseorang akan menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu.
    Motivasi dijelaskan dengan mengkombinasikan ketiga prinsip ini. Orang akan termotivasi bila ia percaya bahwa :
    1) Suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil tertentu
    2) Hasil tersebut punya nilai positif baginya
    3) Hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan seseorang
    Dengan kata lain Motivasi, dalam teori harapan adalah keputusan untuk mencurahkan usaha.

    Goal Setting Theory (Edwin Locke)
    Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :
    1) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
    2) tujuan-tujuan mengatur upaya;
    3) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan
    4) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
    Teori ini juga mengungkapkan hal hal sebagai berikut :
    1) Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai.
    2) Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat.
    3) Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keengganan untuk bertingkah laku.

    Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
    Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi amak pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.
    Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.
    Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
    1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
    2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidp
    3. Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai
    4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain
    5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu

    Contoh :

    Cara Sederhana Memotivasi Bawahan

    Tidak sepenuhnya penghargaan dalam bentuk financial menjadi alat motivasi utama. Hal ini dikarenakan rencana perusahaan bisa saja tidak lengkap dalam hal kompensasi financial baik dalam bentuk gaji, tunjangan, bonus, komisi dan sebagainya. Dengan demikian diperlukan tindakan-tindakan sederhana untuk memotivasi tanpa harus bergantung kepada kompensasi financial. Berikut ini diuraikan beberapa langkah sederhana untuk memotivasi karyawan :
    Pertama adalah Pendekatan Tujuan
    Cara yang paling sederhana dan terbaik untuk memotivasi karyawan hanyalah dengan memastikan bahwa karyawan memiliki tujuan yang memungkinkan untuk dicapai dan mereka setuju dengan tujuan tersebut. Pendekatan ini dikenal dengan teori penetapan tujuan (goal setting – theory) yang dipopulerkan oleh Edwind Locke. Ia menyatakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber utama dari motivasi.
    Artinya, tujuan memberi tahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan. Dapat dikatakan bahwa tujuan khusus meningkatkan kinerja, tujuan yang sulit ketika diterima, menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada tujuan yang mudah, dan umpan balik menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari umpan balik (Robbins dan Judge, 2007).
    Mengapa individu-individu lebih termotivasi pada tujuan yang sulit ???. Robbins (2007) menjelaskan bahwa : Pertama, tujuan-tujuan yang menantang mendapatkan perhatian kita dan akhirnya cenderung membantu kita untuk berfokus. Kedua, tujuan yang sulit menambah semangat kerja karena kita harus bekerja lebih keras untuk mencapainya. Ketiga, ketika tujuan-tujuan yang sulit, individu tetap berusaha mencapainya yang selanjutnya akan membantu individu menemukan strategi-strategi yang memabntu pekerjaan lebih efektif karena apabila mengusahakan sebuah cara untuk menyelesaikan pekerjaan yang sulit, kita sering memikirkan cara yang lebih baik untuk memulainya.
    Kedua. Pengakuan terhadap kontribusi seorang karyawan adalah perangkat motivasi yang sederhana dan berpengaruh besar.
    Studi menunjukkan bahwa pengakuan memiliki dampak positif pada kinerja, baik sendiri maupun dikombinasikan dengan dengan penghargaan keuangan. Sebagai contoh : menggabungkan penghargaan keuangan dengan nonkeuangan hampir dua kali lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan penghargaan tersebut itu secara terpisah. Saat Departemen SDM Minnesota melakukan studi mengenai pengakuan, para responden menyatakan bahwa mereka sangat menghargai pengakuan sehari-hari dari penyelia, rekan kerja maupun anggota tim lainnya. Lebih dari dua per tiga menyatakan penting bagi mereka untuk memiliki keyakinan bahwa orang lain menghargai hasil kerja mereka
    Ketiga. Terhadap sejumlah besar penghargaan yang memperkuat secara positif yang dapat digunakan sehari-hari, bebas dari rencana insentif perusahaan. Daftar tersebut antara lain (Dessler, 2009).
    1. Penugasan kerja yang menantang
    2. Kebebasan untuk memiliki kegiatan sendiri
    3. Kegembiraan menjadi bagian dari pekerjaan
    4. Lebih banyak pilihan tugas
    5. Berperan sebagai bos bagi diri sendiri ketika tugas luar
    6. Berperan dalam presentasi pada manajemen puncak
    7. Rotasi pekerjaan
    8. Mendorong pembelajaran dan perbaikan terus-menerus
    9. Diberi cukup dukungan
    10. Diijinkan untuk menetapkan tujuan sendiri
    11. Dihargai
    12. Mengekpresikan penghargaan di depan orang lain
    13. Nota ucapan terimakasih
    14. Penghargaan sebagai karyawan terbaik bulan ini
    15. Penghargaan khusus secara resmi
    16. Meja kantor yang lebih besar
    17. Kantor atau ruangan yang lebih besar

    sumber:


  • Perilaku Dan Komunikasi

    I. Memperngaruhi Perilaku

      Perilaku

    Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan
    respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung
    (Sunaryo, 2004).

      Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli

    1. Menurut PETTY COCOPIO, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue.
    Perilaku yang di evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah perilaku yang kita miliki dapat terlihat menarik perhataian orang lain baik atau buruknya

    2. Menurut SOEKIDJO NOTOATMOJO, perilaku adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.

    3. Menurut HERI PURWANTO, perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi.

    4.Menurut LOUIS THURSTONE, RENSIS LIKERT dan CHARLES OSGOOD, menurut mereka perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

    5. Menurut CHIEF, BOGARDUS, LAPIERRE, MEAD dan GORDON ALLPORT, menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecendrungan yang potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.

      Kunci – Kunci Perubahan Perilaku

    Perubahan perilaku individu selalu melalui proses belajar atau dikenal dengan istilah pembelajaran.
    Tiga cara belajar yang sangat dominan dilakukan melalui Visualisasi/Imajinasi, Auditori, Kinestetik (VAK) dan lazimnya diawali dengan berpikir. Terbentuknya pola pikir seseorang atau individu, karena yang bersangkutan mempunyai akal atau daya pikir, yaitu potensi yang disiapkan untuk menerima ilmu pengetahuan. Pola pikir dapat menjadi sumber daya bagi organisasi atau rintangan yang mengurangi efektifitas organisasi. Belajar bagaimana proses berpikir, berpikir dan belajar akan menyelamatkan manusia dari lembah kehancuran dan mampu mendorong manusia pada kemajuan peradaban.
    1. Pribadi
    Perilaku yang dimiliki orang setiap pribadi berbeda dan memiliki keadaan yang dibawa saat perkembangan seseorang berlangsung dimana adanya potensi, bakat, atau sifat dasar, kematangan, atau perangsangan dari lingkungan, menjadi muncul dan lebih terlihat oleh pribadi setiap orang.

    2. Keluarga
    Keluarga bisa dikatakan sebagai salah satu factor perubahan perilaku yang dimiliki seseorang, karena keluarga adalah lingkungan yang setiap hari ditemui oleh setiap orang. Keeluaraga dapat dikatakan penyebab perubahan perilaku karena pembelajaran dan perkembangan setiap manusia didapat dari keluarga yang beraktifitas bersama setiap harinya sehingga tidak heran menjadi cerminan bagi setiap pribadi yang berperilaku baik atau buruknya.

    3. Lingkungan Sosial dan Dinamika Perubahan
    Lingkungan sosial juga temasuk penyebab atau bisa dibilang sebagai kunci perubahan perilaku yang terjadi pada seseorang. Dengan segala kegiatan dan banyaknya anggota sebuah komunitas dalam suatu lingkungan sosial bisa merubah perilaku seseorang dengan sangat drastis, karena pengaruh apa yang diajarkan dan dipelajari dalam suatu komunitas/lingkungan sosial tersebut sangat jelas dan terkadang kita harus mengikutinya agar kita dapat selalu mengikuti segala rangkaian kegiatan yang ada dalam suatu lingkungan sosial tersebut.

    II. Komunikasi

      Definisi Komunikasi

    Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).
    Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

      Dimensi Komunikasi

    Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan
    Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
    Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.

    Sumber :

    Click to access Chapter%20II.pdf

    http://the-friendkerz.blogspot.com/2013/04/10-definisi-perilaku-menurut-para-ahli.html
    http://nevizond.blogspot.com/2007/12/penyucian-jiwa-kunci-kadar-perubahan.html
    http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/12/komunikasi-arti-fungsi-dan-bentuk.html
    http://kgiaji.wordpress.com/tag/komunikasi-mempunyai-dimensi-isi-dan-dimensi-hubungan/

    Definisi Sehat

    Image

    I. Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam   definisi sehat yaitu:

    1. Sehat Jasmani

    Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

    2. Sehat Mental

    Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.

    Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:

    • a. Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
    • b. Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
    • c. Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

    Image

    Image

    3. Kesejahteraan Sosial

    Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.

    4. Sehat Spiritual

    Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.

    Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.

     

    II. DEFINISI SEHAT

    Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (1947) Definisi Sehat Dalam Keperawatan, Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. (Pender (1982) Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (selfcare Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( selfcare Aktions) secara adekual. Selfcare Resoureces : mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selfcare Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan menigkatkan fungsi psicososial dan piritual. (Paune (1983)) Menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU No.23,1992)

    Sumber : 

    http://www.kabar6.com/aneka-berita/sehat/6401-pengertian-sehat-menurut-who-.html

    http://id.scribd.com/doc/36716628/DEFINISI-SEHAT

    https://www.google.com/search?hl=en&biw=1280&bih=709&site=imghp&tbm=isch&btnG=&q=definisi%20sehat%20menurut%20who